Kumpulan Cerita Gay – Om Asep

Namaku Rizal 16 tahun siswa kelas 1 SMA di salah satu sekolah negeri di kota tempat saya tinggal. Orang bilang aku cakep atau kasep kebetulan aku tinggal di tanah Sunda, dengan tinggi 174 cm dan ukuran kontol 13 – 14 cm (tidak terlalu panjang memang) saya sudah mengetahui bahwa aku berbeda dengan lelaki lainnya, yaitu aku menyukai sesama jenis, Keanehan ini telah muncul ketika aku berada di sekolah dasar ketika aku melihat lelaki sexy yang telanjang sku selalu terangsang, entah kenapa, sampai akhirnya pada saat SMP aku mengetahui bahwa saya ini seorang GAY atau homosexual. + a

Keingin tahuanku begitu kuat, sehingga membuat aku terus berexplorasi akan dunia gay, sampai akhirnya aku mengalami kejadian yang tak pernah saya lupakan. + a

Bertepatan setelah idul fitri, tanah disebelah rumah ku akan dibangun rumah oleh pemiliknya, aku merasa sangat senang karena dengan itu aku bisa melihat kuli disana telanjang disamping itu bisa lihat kuli ngeloco sampai MUNCRAT!! CROOT!! + a

 + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setiap hari aku pura-pura menyibukan diri di halaman rumah hanya untuk melihat mereka topless, tapi aku terkejut melihat seorang pria, Dia Tampan, putih Bodynya kekar, maskulin, saya taksir dia berumur 30 tahun, tidak terlalu tinggi, ditambah dengan jendolan selangkangannya yang besar dia bersama istri dan kedua anaknya disana, dia tersenyum ke arah ku dan aku pun membalas senyumnya. Aku sempat berpikir bagaimana bisa aku ngedapetin kontol tuh Om Straight ya. Ia mendekat, Ooh rasanya dag dig dug.. + a

“Dek ada mama nya?” Lho kok dia nanyain mama ku bicara ku dalam hati. + a

“Ooh ada, mau saya panggili pak?” + a

“Jangan panggil saya bapak, saya belum terlalu tua kok, panggil aja Om biar agak kekeluargaan gitu.” + a

“Ooh iya kalau begitu, bentar nama Om siapa?” + a

“Nama Saya Asep.” + a

“Sebentar kalo gitu Om, saya panggilin mama saya dulu.” + a

Dan akhirnya saya pun tahu Om asep itu Keluarga jauh ku juga. Itu membuat sku merasa semakin dekat saja sama si Om. Hari hari berlalu, dan sampailah pada suatu hari Bonyok sama kakak ku pergi keluar kota untuk menghadiri acara sedangkan saya memilih di rumah karena esok harinya akan ada ujian tengah semester di sekolah. + a

 + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You

Waktu itu jam 7 malam hujan deras disertai dengan kilat, seseorang mengetuk pintu rumah, aku sempat berpikir tidak membukanya karena takut, tapi ku beranikan untuk membukanya, dan alangkah terkejutnya aku ketika tahu bahwa itu adalah Om Asep, aku pun langsung membukakan pintu. + a

“Maaf Zal boleh ikut berteduh?” Wah ini kesempatan emas pikirku, tanpa basa basi lagi aku jawab “Oh ya silakan, ayo masuk Om entar kedinginan lo, diluar kan ujan.” + a

“Makasih ya Zal, baik banget.” + a

“Aah gak segitunya kali Om.” sambil senyum.. + a

“Ooh iya mama mana Zal?” + a

“Lagi keluar kota semuanya Om sekarang Izal sendirian disini.” + a

“Lho gak ikutkamu Zal?” + a

“Enggak ah Om besok ada ujian.” + a

“Gak ngapalin nih?” nadanya nyindir + a

“Ngapalin mulu capek Om, mending istirahat sekarang mah.” + a

Kami pun ngobrol ngalor ngidul, ini itu, Seperti Om dan Keponakan Sendiri. Aku pun mulai berpikir bagaimana caranya agar bisa bersama terus dengan Om Asep. Saya pun dapat ide. + a

“Om Nginep dong disini, masih Ujan tuh, lagian udah malem Om.” + a

“Wah Entar istri Om gimana?” + a

“Lho gimana apanya Om?” + a

“Om kan udah bikin janji ama istri Om.” + a

“Janji apa Om?” + a

“Yaah pasti kamu tau lah.” ia menjawab dengan senyuman mesum dan tak lama pembicaraan kami mulai mengarah kepada hal hal yang berbau sex. + a

 + a

 Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
“Kamu udah pernah ngeloco Zal?” + a

“Hmmm Udah sih Om” jawabku malu + a

“Gimana tuh rasanya pertama kali Ngeloco?” + a

“Aah Om kayak gak tau aja” haahaha kami pun tertawa berdua Aku melihat gerak-gerik badannya yang mulai mencurigakan dan serta oooowww. Seperti ada tongkat besar kulihat diselangkangan celananya, Aku pikir Ini Kesempatanku. + a

“Kenapa Om? Itu burungnya bangun.” + a

“Om… Om Udah gak Kuat!!” Ia menarik badanku ke sofa dan menciumiku, aku pun membalasnya dengan suka hati. ia menggesek gesekan kontolnya dengan kontolku, saling beradu.. Oooooh mimpi apa aku, kataku dalam hati. + a

Ia Berbisik padaku “Aku ingin memperkosa kamu Zal!!” Aku jawab “Baiklah Om Perkosa aku, Perkosa!! Perlakukanlah aku, Perawani aku!!” Sengaja aku memancingnya dengan kata kata yang merangsang.. + a

Ia berbeda dari biasanya, Ia Sangat bringas, bagai singa jantan. Ia mulai melepaskan bajunya dan membuka reseleting celananya dan OOOH KONTOL yang begitu gede berurat tegang 20 cm an dilengkapi dengan precumnya yang menggoda. + a

,,,,,,,,,,,,,,,,

Related posts